Senin, 01 Juni 2009

Pada permulaan waktu. Aku telah mengenalmu. Namamu tergurat pada partikel es, pada debu, pada iklim yang tak menentu, pada telapak tanganku. Aku adalah es yang membekukan batu-batu. Aku adalah debu yang menimpa tanah-tanah, gunung-gunung, berpindah-pindah mencarimu. Aku adalah iklim yang memberimu hangat yang sesat dan dingin yang menggoda. Aku mencair, meresap, dan mengendap di seluruh kisahmu. Aku tak pernah mati untuk mencintaimu. Aku hanya berganti rupa agar menyatu denganmu, menyurup ke dalam ragamu. Aku adalah udara yang engkau hirup dan air yang membasuh lukamu. Aku menyelimutimu dari belaian badai, jahatnya malam pada permulaan waktu. Aku telah mencintaimu seperti terang yang setia mengawani pijar seperti lembab yang selalu mengawali rinai gerimis.

Tidak ada komentar: